Kadang-kadang, di tengah kesibukan mengajar dan membimbing mahasiswa, saya suka merenung. Apalagi kalau sudah menyentuh soal penghasilan yang, jujur saja, ga sebanding dengan apa yang kita hadapi setiap hari. Tapi ada satu kalimat yang selalu teringat dan bikin saya bertahan:
"Dasarnya obat adalah sedikit makan, dan dasarnya adab adalah sedikit bicara, dan dasarnya ibadah adalah sedikit (berbuat) dosa, dan dasarnya harapan adalah kesabaran." - Syaikh Nawawi Al-Bantanie
Kalimat ini seperti teman baik yang selalu mengingatkan saya untuk tetap sabar dan ikhlas menjalani hidup sebagai dosen.
Hidup Sederhana di Tengah Keterbatasan
Penghasilan sebagai dosen memang nggak besar, dan itu bukan rahasia. Kadang rasanya ingin menyerah, apalagi saat kebutuhan terus bertambah. Tapi saya coba ingat pesan ini: “Dasarnya obat adalah sedikit makan.” Hidup sederhana memang ga mudah, tapi dari sini saya belajar untuk lebih bijak dalam mengelola apa yang ada. Bukan soal berapa banyak yang kita punya, tapi bagaimana kita mensyukurinya.
Bicara Secukupnya, Berbuat Lebih Banyak
Dalam situasi sulit, kadang pengen banget ngeluh. Tapi, saya sadar kalau terlalu banyak bicara ga akan menyelesaikan masalah. “Dasarnya adab adalah sedikit bicara.” Sebagai dosen, saya lebih memilih mendengarkan dan berusaha memahami mahasiswa. Mereka juga punya cerita dan perjuangan sendiri. Dengan bicara secukupnya dan lebih banyak berbuat, saya harap bisa jadi contoh yang baik buat mereka.
Ikhlas Itu Kunci
Mengajar adalah ibadah, itu yang selalu saya ingat. “Dasarnya ibadah adalah sedikit (berbuat) dosa.” Meskipun penghasilan ga seberapa, saya berusaha ikhlas. Setiap kelas yang saya ajar, setiap mahasiswa yang saya bimbing, adalah bagian dari ibadah saya. Mungkin hasilnya ga langsung terlihat dalam bentuk materi, tapi saya percaya, kebaikan itu akan kembali dengan cara yang tak terduga.
Sabar dalam Segala Hal
“Dasarnya harapan adalah kesabaran.” Ini yang paling berat tapi juga paling penting. Dalam segala keterbatasan, saya belajar untuk sabar. Sabar menghadapi tantangan, sabar dalam mengajar, dan sabar menanti hasil dari setiap usaha. Melihat mahasiswa berhasil, itu sudah cukup buat saya merasa bahwa semua ini ada artinya.
Setiap kali rasa lelah dan putus asa datang, saya coba kembali merenung. Meski perjalanan ini penuh dengan tantangan, saya percaya bahwa setiap langkah yang diambil dengan ikhlas dan sabar akan membawa kita menuju hal yang lebih baik. Saya berharap bisa terus memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk mahasiswa, tapi juga untuk diri sendiri, karena setiap perjuangan ini adalah bagian dari cerita hidup yang tak akan pernah terlupakan.
Assalamu alaikum
Hi, thank you for reading! Should you have any questions, feel free to drop a message here in the comment section of each post or through aliisyafii@gmail.com